Jumat, 01 Juni 2012

Kemendag Bantah Dikotomi Waralaba di Indonesia

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

INILAH.COM, Jakarta - Pemerintah membantah adanya dikotomi (pemisahan) antara franchise (waralaba) asing dan domestik di Indonesia.

"Pemerintah Indonesia tidak mendikotomikan antara franchise dalam dan luar negeri," ujar Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Gunaryo, kemarin.

Yang penting menurutnya adalah bagaimana waralaba ini ikut melakukan peningkatan pasar domestik Indonesia. "Jadi tidak usah khawatir" tandasnya.

Menurutnya, semangat berbagi masih perlu dikembangkan dalam waralaba ini. "Beberapa hari terakhir kita sudah melakukan penyempurnaan terkait peningkatan tenaga kerja dan penggunaan bahan dari produk dalam negeri. Saya berharap waralaba Indonesia dapat bertumbuh dan berkembang baik dan meningkatkan peran aktif dalam menghadapi pasar global," tukasnya.

Hal senada juga diutarakan Ketua Asosiasi Franchise Indonesia Anang Sukandar. "Saya anggap dikotomi waralaba asing dan lokal tidak relevan. Karena, waralaba itu kan merupakan hak universal yang merupakan kekayaan inteletual seseorang. Jadi tidak bisa ditahan," katanya.

Masalah dikotomi ini awalnya muncul ketika McDonald's belum melepas saham ke pihak Sosro karena masih menguasai 90% saham dari mayoritas gerai McD di Indonesia saat itu. Namun, saat ini kepemilikan saham sudah jatuh ke tangan PT Rekso Nasional Food yang merupakan anak usaha Grup Sosro. [ast]

02 Jun, 2012


-
Source: http://ekonomi.inilah.com/read/detail/1867703/kemendag-bantah-dikotomi-waralaba-di-indonesia
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar